Tuesday 20 August 2013

Muslim AS.

Hanya Karena Ikut Dakwah Jamaah Tabligh, Muslim AS di Larang Kembali ke AS

U.S. citizen detained

Seorang ‘Muslim’ Amerika telah ditahan di lembaga pemasyarakatan yang tidak manusiawi di Bangkok selama sepuluh hari setelah ia ditolak penerbangan ke tanah airnya di Southern California, pejabat AS membantah memberikan penjelasan atas penahanan seorang Muslim tersebut.
“Mereka memperlakukan saya seperti binatang,” kata Rehan Motiwala, seorang mahasiswa kedokteran 29 tahun dari Pomona, California Selatan, Los Angeles Times pada hari Sabtu, 29 Juni.
Mengacu pada hari penahanannya di bandara Bangkok, Motiwala mengatakan ia harus tidur selama 10 malam di kasur tipis , di ruang tahanan berjendela yang disediakan untuk orang orang yang akan dideportasi.
Mahasiswa Amerika, yang orang tuanya berasal dari Pakistan, mengambil cuti dari sekolah kedokteran tahun lalu dan melakukan perjalanan ke Pakistan untuk mengunjungi kerabat.
Kemudian, ia pergi ke Indonesia untuk berdakwah dengan kelompok Jamaah Tabligh, secara luas dianggap jamaah yang damai dan menghindari aktifitas politik.
“Kami meminta orang untuk datang sholat jamaah di masjid, berbicara tentang kebesaran Allah, duduk di pertemuan dan mendengarkan doa-doa.” Motiwala , aktifis jamaah tablig itu mengatakan.
Setelah menghabiskan enam minggu dengan para da’i di Indonesia, Motiwala memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat pada awal Juni, berharap untuk berada di rumah pada waktunya untuk peringati  hari ayah dan untuk melanjutkan studinya di Texas Tech.
Permasalahan dimulai pada tanggal 13 Juni ketika ia mencoba untuk melakukan perjalanan dari Jakarta, Indonesia, ke Los Angeles.
Di bandara Bangkok , staf maskapai penerbangan di Bangkok menolak untuk mengeluarkan dia boarding pass untuk penerbangan connectingnya, petugas itu tidak memberikan penjelasan.
Setelah tertidur di bangku-bangku dan berkeliaran di terminal bandara hingga empat malam tanpa penjelasan , Motiwala diberitahu bahwa seorang pejabat Departemen Kehakiman telah tiba dari Amerika Serikat untuk menginterogasinya.
Ia menolak untuk menjawab pertanyaan tanpa didampingi pengacara, lalu pejabat AS tersebut meninggalkan dia dalam tahanan pihak berwenang Thailand.
Menurut pengacara Motiwala, para pejabat AS tersebut berusaha untuk menggertak dia, salah satu dari mereka mengatakan kepadanya bahwa kembali ke AS adalah sebuah keistimewaan, dan bukan hak. Dan para pejabat AS itu dengan sinis menyarankan silahkan saja pergi ke Afghanistan sebagai gantinya.
Setelah meninggalkan, atase hukum AS itu mengatakan kepada pihak berwenang Thailand: “Kami tidak peduli apa yang terjadi dengannya dan apapun yang Anda inginkan padanya..”
“Tanggung jawab pemerintah AS –lah untuk memfasilitasi kembalinya orang ini,” kata Fatima Dadabhoy, seorang pengacara dari Dewan Hubungan Amerika-Islam di Los Angeles, yang mewakili Motiwala.
“Apakah ia  berada dalam list atau tidak di daftar larangan terbang, mereka harus bisa pulang.”
Perjalanan mimpi buruk Motiwala akhirnya berakhir Jumat pagi ketika ia diberikan izin untuk terbang dari Bangkok.
Sesampai di  Los Angeles, Petugas Pabean dan Perlindungan Perbatasan AS kembali menahannya untuk diinterogasi selama lebih dari tiga jam, menyita laptop, hard disk eksternal, flash drive, kartu SIM dan data data  lainnya.
Pada bulan Mei lalu , lima belas Muslim Amerika, termasuk empat veteran militer, menggugat pemerintah federal atas ditempatkan pada daftar “larangan terbang” tanpa alasan yang jelas
Sebelumnya pada 2011, sebuah keluarga Muslim Amerika ditendang dari penerbangan JetBlue karena anak mereka yang hanya berumur 18 bulan sudah ditandai sebagai larangan terbang karena diduga Teroris.
Pada tahun 2009, sembilan anggota keluarga Muslim telah ditolak terbang dari AirTran Airways penerbangan domestik ke Orlando, Florida,  hanya karena  mereka bercakap-cakap tentang dimana kursi mereka di pesawat. (OI.net/Dz)

Tuesday 9 July 2013

"Boikot Kurma Israel"



Ramadhan tiba, Muslim Inggris gencarkan "Boikot Kurma Israel"

Selasa, 1 Ramadhan 1434 H / 9 Juli 2013 12:40
Ramadhan tiba, Muslim Inggris gencarkan "Boikot Kurma Israel"
INGGRIS (Arrahmah.com) – Komunitas Muslim di Inggris berencana untuk meluncurkan kampanye Ramadhan selama bulan Ramadhan menentang pendudukan “Israel” di wilayah Palestina, lansir Muslims Today pada Senin (8/7/2013).
Kampanye ini menyarankan umat Islam untuk memboikot kurma “Israel” yang diproduksi di pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dan Jordan Valley mulai Jumat 21 Juni – kira-kira dua minggu sebelum Ramadhan.
Hampir setengah dari para pemukin Yahudi menanam kurma di Jordan Valley, wilayah perkebunan yang paling menguntungkan, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kelayakan ekonomi mereka.
Asosiasi Muslim Inggris (MAB) menyatakan akan mengadakan aksi hari nasional melawan penjajahan “Israel”.
“Kami ingin menarik perhatian semua orang dengan kampanye ‘Periksa Labelnya – Boikot Kurma Israel’ dengan mengadakan sebuah aksi hari nasional,” kata MAB dalam sebuah pernyataan.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi distribusi selebaran di halaman masjid-masjid setelah Shalat Jumat dan memasang poster di [dekat] masjid dan toko-toko lokal.
Mereka juga akan mendata supermarket besar yang menjual kurma “Israel”, di mana beberapa dari kurma-kurma tersebut, seperti Asda, Sainsbury, Marks & Spencer, Waitrose dan Tesco dilabeli produk kurma “Israel”.
Kampanye melawan penjajahan “Israel” didukung oleh lebih dari 20 organisasi, termasuk Friends of Al-Aqsa dan Palestine Solidarity Campaign, kelompok anti-”Israel” terbesar di Inggris dan Eropa.
Kuantitas besar produk “Israel” adalah kurma Medjoul, yang tumbuh di pemukiman ilegal “Israel” di Tepi Barat yang diduduki dan Jordan Valley.
“Membeli kurma-kurma ini akan berarti bahwa uang Anda akan turut mendukung pencurian tanah rakyat Palestina dan penindasan rakyat Palestina,” tegas MAB.
“Israel” mengklaim pemboikotan ini akan merugikan warga Palestina yang bekerja di wilayah pemukim Yahudi.
Para aktivis MAB pun meyanggah dan memaparkan bahwa warga Palestina yang bekerja di sana mendapatkan upah yang sangat sedikit.
Berdasarkan Kampanye Boikot “Israel” di Inggris, lebih dari 50 persen kurma Medjoul dunia diproduksi di wilayah Palestina yang diduduki “Israel” dan 60 persen dari kurma-kurma pemukiman ilegal “Israel” ditanam di perkebunan di Lembah Yordan. Hanya dari produksi kurma di wilayah yang mereka curi dan duduki, “Israel” mendapat keuntungan sebesar $ 265.000.000 pada tahun 2011. (banan/arrahmah.com)

"Boikot Produk Iran"

Kuwait serukan "Boikot Produk Iran"

Selasa, 1 Ramadhan 1434 H / 9 Juli 2013 15:11
Kuwait serukan "Boikot Produk Iran"
Seorang pembeli membaca label pada produk di Kuwait, dimana sejumlah supermarket telah menarik produk Iran dari rak mereka. [Raqaa Sultan / Al-sayid]
KUWAIT (Arrahmah.com) – Sebagai bagian dari sebuah kampanye populer untuk memprotes intervensi Iran dalam perang di  Suriah, sejumlah perhimpunan koperasi Kuwait telah menghilangkan produk Iran dari rak mereka, lansir Al-Shorfa pada Senin (8/7/2013).
Dari sekitar 55 perhimpunan koperasi di Kuwait, 11 diantaranya berpartispasi dalam memboikot produk Iran. Koperasi-koperasi tersebut adalah Bayan, Al Raqa, Hadiya, Khaitan Al-Andalus, Al-Yarmouk, Al-Sabah Al-Aridhiya, Sabah al-Salem, Sabah al-Nasserm dan Abdullah al-Mubarak.
Sekitar sembilan dari koperasi ini mengumumkan pemboikotan mereka kepada surat kabar harian Kuwait dan menyatakan aksi mereka merupakan perlawanan terhadap intervensi Iran dalam pertempuran di Suriah.
Perhimpunan koperasi konsumen di Kuwait mendominasi pasar ritel di negara itu di mana mereka menawarkan pilihan produk makanan dan rumah dengan harga yang tidak mahal, dan manajemen mereka berada di bawah naungan Departemen Sosial dan Tenaga Kerja.
al-samhan
Abdul Aziz Al-Samhan, kepala Kuwaiti Union of Co-operative Consumer Societies [Raqaa Sultan / Al-sayid]
Abdul Aziz Al-Samhan, kepala Kuwaiti Union of Cooperative Consumer Societies mengatakan, “Beberapa pimpinan perhimpunan koperasi menanggapi seruan masyarakat, dan pada basis ini, produk Iran telah dihapus dari rak. Tapi keputusan ini belum tentu dilakukan oleh semua koperasi, karena tergantung pada keinginan konsumen dan sejauh mana dewan perhimpunan koperasi menanggapi permintaan ini.”

Ketua Al-Raqa, Fahd al-Athab mengatakan kepada Al-Shorfa bahwa dewan koperasinya merupakan di antara yang pertama menanggapi boikot dalam menanggapi Pemegang Saham dan panggilan publik untuk bertindak.
Sementara itu, ketua Bayan, Yasser al-Kandari menyeru untuk bergabung dengan kampanye koperasi ini dan meminta masyarakat Kuwait dan yang lainnya untuk tidak membeli produk Iran di semua outlet.
Tujuan di balik kampanye ini adalah untuk menekan Iran agar mempertimbangkan kembali posisi mereka yang membantu rezim Suriah, katanya.
Ketua Sabah al-Nasser, Sultan Lafi al-Mutair, mengatakan kepada Al-Shorfa bahwa penghapusan produk Iran dari rak mereka tidak akan mempengaruhi [atau menyulitkan] konsumen karena koperasi akan memberikan produk alternatif dari berbagai negara lain.
“Setelah menghapus produk Iran, produk alternatifnya akan disediakan sehingga pelanggan tidak akan menderita kekurangan produk apapun, karena kami tertarik untuk memenuhi permintaan pelanggan kami,” katanya. (banan/arrahmah.com)

Saturday 6 July 2013

Tentara Mesir lepaskan tembakan



Tentara Mesir lepaskan tembakan ke arah Muslim yang tengah melaksanakan sholat

Ahad, 28 Sya'ban 1434 H / 7 Juli 2013 07:08
Tentara Mesir lepaskan tembakan ke arah Muslim yang tengah melaksanakan sholat
KAIRO (Arrahmah.com) - Pertempuran jalanan antara pendukung presiden terguling, Muhammad Mursi yang menentang kudeta militer dengan kaum sekuler yang mendukung kudeta sedang berlangsung di kota-kota Mesir.
30 orang dilaporkan tewas selama sehari terakhir dan lebih dari 300 lainnya terluka.  Bentrokan paling keras terjadi di Alexandria.  14 orang telah tewas di sana.  Bentrokan menjadi lebih sering dan sengit.
Di Kairo sedikitnya 4 orang tewas pada Sabtu (6/7/2013) malam.
Pada Sabtu (6/7) pagi, pertempuran jalanan juga terjadi di Ismailia, di timur laut Mesir, di mana menurut laporan yang masuk, tiga orang tewas dan puluhan luka-luka.
Bentrokan juga berlangsung di El Arish, di Sinai utara, di Suez dan Terusan Suez.
Sebuah video yang diposting di YouTube dan didistribusikan oleh sejumlah media Barat dan situs Arab Islammemo, menunjukkan serangan oleh tentara junta kepada jama’ah sholat di kota El Arish, Sinai utara.
Penembakan terhadap Muslim, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, menunjukkan bahwa semua pernyataan dari junta militer hanya kedok verbal untuk teror terhadap rakyat Mesir.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Monday 1 July 2013

10 Menteri dan 8 Anggota Parlemen Mesir



10 Menteri dan 8 Anggota Parlemen Mesir Mengundurkan Diri Pasca Demonstrasi Massal

Redaksi – Selasa, 23 Sya'ban 1434 H / 2 Juli 2013 06:50 WIB
kabinet mursiSepuluh menteri Mesir telah mengajukan pengunduran diri mereka setelah demonstrasi massa terhadap Presiden Mohammed Mursi, koresponden Al Arabiya melaporkan Senin.
Sebelumnya, Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil telah menolak permintaan pengunduran diri lima menteri tersebut, seorang pejabat senior pemerintah kepada AFP.
Menteri Pariwisata Hisham Zaazou, Menteri Negara Lingkungan Hidup Khaled Abdel-Aal, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Atef Helmi, Menteri Negara Urusan Hukum dan Parlemen Hatem Bagato, dan Menteri pengairan Abdel Qawy Khalifa menyerahkan surat pengunduran diri mereka pada saat yang bersamaan yang diajukan kepada  Qandil, kata pejabat itu.
Zazou  sudah mengundurkan diri bulan lalu setelah Mursi menunjuk anggota salafi Adel al-Khayat sebagai gubernur Luxor.
Khayat adalah anggota sebuah partai Islam yang terkait dengan insiden di mana 58 wisatawan tewas pada tahun 1997, di kota yang sama.
Namun, Zazou kembali bekerja minggu lalu setelah adanya pengunduran Adel al Khayat atas permintaan sendiri.
Di waktu yang hampir bersamaan , delapan anggota parlemen juga mengajukan pengunduran diri , situs Al Ahram melaporkan Senin. (Arby/Dz)

Ulama Sunni dan Presiden Mesir Mursi



Ulama Sunni dan Presiden Mesir Mursi Menyerukan Jihad Melawan Assad

Cairo (voa-islam.com) Presiden Mesir Mohamad Mursi, memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah, dan menutup perwakilan Kedutaan Suriah di Kairo. Departemen Luar Negeri Mesir juga memerintahkan Kuasa Usaha Suriah, yang mewakili kepentingan pemerintah Suriah, segera meninggalkan Cairo, Jum'at, 14/6/2013.
Dalam pidatonya yang disiarkan telivisi nasional, Mursi menuduh bahwa Bashar al-Assad telah melakukan kejahatan, dan membantai rakyatnya tanpa belas kasihan. Bashar al-Assad telah melakukan kejahatan yang sangat nyata, tegasnya.
Dibagian lain, para tokoh Ikhwanul Muslimin menyerukan kepada kaum Muslimin, dan aktivis Ikhwan di Mesir, dan negara-negara Arab, agar segera pergi berjihad menyelamatkan kaum Muslimin di Suriah yang sekarang terancam oleh kekajaman rezim Syiah Alawiyyin yang dipimpin Bashar al-Assad.
Sebelumnya, Presiden Mursi yang menghadiri pertemuan Non-Blok di Teheran, dan bertemu dengan Presiden Iran, Ahmadinejad, bulan April lalu, tanpa ragu telah menyerukan kepada Presiden Bashar al-Assad mundur kekuasaannya.
Sikap pemerintahan Mursi dan para pemimpin Ikhwan mendapat sambutan dari Dr. Safwat Hijazi, pemimpin ulama Sunni di Mesir mengumumkan bahwa pihaknya akan membentuk brigade tempur dari warga Mesi untuk berperang di Suriah melawan rezim Bashar al-Assad.
Hal ini disampaikan saat pidatonya pada Muktamar “peran Uama Umat terhadap Tragedi Suriah”, yang diselenggarakan Dewan Koordinasi Islam, pada hari Kamis, “Asosiasi telah mengirim senjata ke Suriah untuk mendukung oposisi selama hampir satu tahun ini.”
Hijazi menambahkan bahwa Asosiasi  Ulama Sunni akan menjadi Asosiasi Ulama yang pertama yang mengirim Brigade Jihad ke tanah Syam (Suriah), tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai Brigade ini, seperti yang dikutip oleh kantor berita Anatolia.
Hijazi mengatakan,”kami tak kalah dibandingkan Rafidhoh (Syiah Imamiyah) dimana ketuanya menuju Suriah, hal itu mengacu pada Hasan Nasrallah, pemimpin Hizbullah Libanon, dan mereka masuk ke Suriah untuk membunuh kaum Sunni.
Hijazi juga menyatakan bahwa Asosiasi Ulama Sunni di Mesir  telah mendukung revolusi Suriah sejak lebih setahun yang lalu dengan mengirim senjata, Ia mengatakan,”saya katakan terus terang tentang hal ini dengan harapan semua negara ikut mendukung Revolusi di Suriah dengan Senjata pula.”
Para Ulama yang berkumpul di Kairo itu menyatukan sikap mereka atas krisis Suriah dan mengeluarkan pernyataan yang mengecam rezim “sektarian” di Suriah.
“Kita harus berkomitmen untuk berjihad mendukung saudara-saudara kita di Suriah dengan mengirimkan mereka uang dan senjata, serta memasok semua bantuan untuk menyelamatkan rakyat Suriah dari kekejaman rezim sektarian,” kata para ulama dalam pernyataanya.
Sebelumnya, tokoh dan pemimpin Ulama se-Dunia Dr.Yusuf Qardhawi telah mengeluarkan fatwa dan menyerukan jihad melawan rezim Bashar al-Assad. Pernyataan Yusuf Qardawi ini telah mendapatkan sambutan luas dikalangan Muslimi di Dunia Arab, dan mereka bergegas ke medan jihad Suriah.
Nampaknya dengan kondisi yang terjadi di Suriah, di mana kekejaman yang sangat luar biasa telah terjadi, akibat rezim Bashar al-Assad, dan didukung oleh Hisbullah, Irak, dan Iran, dan menghancurkan serta meluluh-lantakkan kehidupan kaum Sunni Suriah yang mayoritas di negeri itu.
Langkah pemerintah Presiden Mohamad Mursi dan para ulama Mesir itu, sebagai langkah menyelamatkan Muslim Sunni di Suriah yang terus dizalimi dengan penuh kekejaman oleh Bashar al-Assad.
Sudah lebih 100.000 ribu Muslim yang tewas, dan ratusan ribu lainnya yang mengungsi, akibat kebiadaban Assad. Muslim se-dunia mesti bersatu-padu mengakhiri kekejaman Bashar al-Assad. Wallahu'alam.

Kekuatan Kiri Ingin Menghancurkan Kekuasaan Islamis di Turki dan Mesir



 

Kekuatan Kiri Ingin Menghancurkan Kekuasaan Islamis di Turki dan Mesir

Istambul (voa-islam.com) Ribuan kekuatan kiri dan unsur-unsur anti pemerintah Turi berkumpul di Taksim Square di Istanbul, Turki. Mereka  berusaha menghancurkan usaha-usaha yang sudah dilakukan oleh pemerintahan dibawah Perdana Menteri Tayyib Erdogan.
Konsentrasi massa ini kembali terjadi setelah Wakil Perdana Menteri, Bulent Arinc, menyampaikan permintaan maaf karena tindakan polisi yang penuh kekerasan ketika menghadapi para demonstran pada Minggu, 2/6/2013.
Arinc mengatakan bahwa protes adalah "sah dan adil" dan "penggunaan kekuatan yang berlebihan" oleh polisi adalah salah.
Suasana di Taksim Square yang selama beberapa hari menjadi basis berkumpulnya massa menjadi meriah ketika mereka menyadari bahwa pemerintah berusaha melakukan rekonsiliasi, ungkap wartawan BBC Paul Mason yang melaporkan dari tempat kejadian.
Selain meminta maaf, Arinc juga menghimbau massa untuk menghentikan demonstrasi dan mengatakan bahwa hal ini sudah diambil-alih oleh "elemen teroris dan kekuatan asing yang ingin menciptakan instabilitas di Turki", tegas Arinc.
Massa dalam jumlah banyak dan beragam aliran latar belakang ideolog, bahkan unsur-unsur seperti  fan sepakbola sampai kalangan profesional, tambah wartawan BBC. Mereka juga meneriakkan kata-kata "Apakah kalian mendengar kami?". Mereka berharap pemerintah akan mendengarkan permintaan mereka.
Tidak demokratis?
Rekonsiliasi yang ditawarkan oleh Arinc sangat kontras dengan jalur keras yang diambil oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang mengatakan aksi ini tidak demokratis.
Gerakan yang sekarang ini berlangsung digerakkan oleh unsur-unsur anti pemerintah, dan berusaha menciptakan kekacauan ditengah-tengah keberhasilan pemerintah Erdogan memperbaiki kondisi ekonomi Turki, dan stabilitas Turki yang sangat mapan.
Erdogan mengubah Turki secara total, dan berhasil menghindari campur tangan militer terhadap kekuaasan di Turki. Tetapi, akhir-akhir ini situasi semakin campur aduk, semenjak Turki bersikap keras terhadap  Zionis-Israel, Iran, dan Suriah yang menjadi pemicu adanya kekacauan situasi di seluruh kawasan Timur Tengah, dan Dunia Arab.
Mereka dengan mengggunakan kekuatan kaum buruh Turki, berusaha menggalang kekuatan dan menciptakan huru-hara dan ingin menghancurkan pemerintahan Turki dan stabilitas negara itu.
Dibawah Erdogan, Turki bukan hanya sukses membangun ekonomi negara itu, di mana sekarang Turki menjadi negara yang makmur dengan income perkapita penduduknya mencapai $ 11.000 dolar. Inflasi di bawah 1 digit. Tingkat penggangguran yang rendah, dibawah 5 persen. Pertumbuhan ekonomi  yang relatif baik, di atas angka 4 persen, ditengah-tengah negara-negara Eropa yang megap-megap akibat krisis ekonomi. Turki sekarang menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 di jajaran Uni Eropa.
Di bawah Erdogan, Turki mempunyai peranan regional yang sangat efektif, dan Turki mendukung para pejuang Suriah, serta Turki menampung hampir 70.000 pengungsi Suriah. Turki terus meningkatkan kerjasama dengan negara-negara Arab di Timur Tengah. Turki menjadi kiblat dunia Arab, khususnya dalam peruanganannya membela dan mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Bulan Juni ini, Perdana Menteri Turki, Tayyib Recep Erdogan akan melangsungkan kunjungan ke Gaza.
Pemerintahan Turki di bawah Partai AKP (Keadilan dan Pembangunan) yang dipimpin Erdogan menjadi antitesa dari pemerintahan sebelumnya, pemerintahan sekuler, dan selalu gagal mensejaheterakan rakyatnya. Sepanjang sejarah Turki, sejak Kemal Attaturk, Turki belum pernah mengalami perubahan yang lebih baik, kecuali sekarang Turki dipimpin Erdogan.
Keberhasilan Turki dibawah Erdogan ini, yang sekarang diusik oleh kalangna sekuler, kiri dan kaki tangan asing, dan berusaha menghancurkannya. Erdogan melalui sebuah voting yang dilakukan parlemen Turki, melarang minuman keras, dan dituduh Erdogan melakukan Islamisasi di Turki, yang membuat berang kaum sekuler dan kiri, serta unsur-unsur asing yang memanfaatkan situasi di Turki menuju sebuah situasi kekacauan politik.
Sama seperti di Mesir, kekuatan kiri, nasional, sekuler dan liberal di bawah Mohammad el-Baradei, terus-menerus mengguncang pemerintahan Mesir dibawah Presiden Mohamad Mursi, yang berasil mengubah konstitusi Mesir, yang menjadi syariah Islam menjadi sumber hukum tertinggi Mesir. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Upaya mengguncang Turki dan Mesir yang menjadi "mercusuar" kekuatan negara Islam yang mayoritas Muslim, dan memiliki posisi sangat strategis secara regional dan global, sekarang ini terus dihadapkan usaha-usaha yang merongrong negeri yang mayoritas penduduk Muslim Sunni, dan Iran ikut serta memanaskan situasi yang ada dengan menyusupkan agen-agen mereka membuat kekacauan politik di Turki.
Karena, bila Turki dan Mesir berhasil menciptakan kondisi yang stabil, dan makmur, maka ini akan sangat merugikan kekuatan-kekuatan yang tidak memginginkan Turki dan Mesir ini stabil, dan membangun negaranya, maka terus diguncang dengan berbagai aksi yang sangat destruktif, dan itu dilakukan oleh kekuatan sekuler dan  kiri, serta unsur-unsur Syiah. Wallahu'alam.

Saturday 8 June 2013

Rusia Lakukan Razia atas Muslim saat Sholat Jumat di Masjid



Rusia Lakukan Razia atas Muslim saat Sholat Jumat di Masjid, 300 Muslim di Tahan

Redaksi – Minggu, 9 Juni 2013 07:24 WIB
Russia ProtestsTindakan kekerasan baru atas Muslim di Rusia, polisi Moskow telah menahan lebih dari 300 jamaah setelah mereka melakukan  sholat Jumat di Masjid di ibukota Rusia.
“Situasi di Kaukasus Utara harus di bawah kontrol khusus,” kata Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan didepan perwira pasukan keamanan, Reuters melaporkan pada hari Jumat, tanggal 7 Juni.
“Kebijakan dalam memerangi korupsi, kejahatan dan pemberontakan harus dilakukan dengan keras dan konsisten.” Ujarnya.
Dalam razia pemerintahan Rusia yang dilakukan pada hari Jumat lalu, pasukan Rusia  menahan 300 Muslim, termasuk 170 orang berkewarganegaraan asing, tanpa mengungkapkan alasan apa di balik penangkapan mereka.
Pasukan yang dipimpin oleh Dinas Keamanan Federal (FSB), juga menyita literatur perpustakaan Islam untuk memeriksa isinya.
Serangan hari Jumat lalu adalah kali ketiga yang menargetkan Masjid Masjid di Moskow atau St Petersburg dalam tahun ini.
Federasi Rusia saat ini , sekitar 23 juta Muslim menetap di bagian utara Kaukasus dan bagian selatan republik Chechnya, Ingushetia dan Dagestan. (OI.net/Dz)

Wednesday 5 June 2013

Sepanjang Mei jumlah warga Palestina yang diculik "Israel" mencapai 263



Sepanjang Mei jumlah warga Palestina yang diculik "Israel" mencapai 263

Rabu, 27 Rajab 1434 H / 5 Juni 2013 20:49
Sepanjang Mei jumlah warga Palestina yang diculik "Israel" mencapai 263
PALESTINA (Arrahmah.com) - Pusat Ahrar untuk hak asasi manusia dan Studi Tahanan mengatakan dalam laporan bulanan mereka mengenai Pelanggaran HAM “Israel” di wilayah Palestina yang diduduki bahwa ada 263 kasus penculikan di seluruh Tepi Barat dan Jalur Gaza, lansir PNN pada Rabu (5/6/2013).
Sepanjang bulan Mei, jumlah korban penculikan tertinggi berasal dari Hebron.
Menurut Pusat Ahrar terdapat 90 kasus penahanan di Hebron, 45 kasus penahanan di Al-Quds, 40 di Nablus, 20 di Betlehem, 4 di Qalqilya, 20 di Ramallah, 22 di Jenin, 5 di Tubas, 11 di Salfeet, 4 di Tulkarem dan 7 di jalur Gaza.
Pusat Ahrar memantau bahwa ada 12 kasus warga Palestina yang diculik di pos pemeriksaan dan satu kasus di Al-Karamah, persimpangan antara Yordania dan Palestina termasuk di Bashar Fawaz’ah, 20 kasus dari Tulkarem. (banan/arrahmah.com)

50 mahasiswa "Israel" menyerbu Masjid Al-Aqsa

50 mahasiswa "Israel" menyerbu Masjid Al-Aqsa

Rabu, 27 Rajab 1434 H / 5 Juni 2013 21:30
50 mahasiswa "Israel" menyerbu Masjid Al-Aqsa
AL-QUDS (Arrahmah.com) – Hari ini, Organisasi Al-Aqsa untuk Wakaf dan Warisan mengatakan bahwa sekelompok Yahudi yang terdiri dari 50 mahasiswa Universitas “Israel” menyerbu Masjid Al-Aqsa dari gerbang Al-Magharbeh dan berkeliling halaman masjid, di bawah perlindungan polisi “Israel”, lansir PNN pada Rabu (5/6/2013).
Organisasi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa para mahasiswa “Israel” menyerbu Al-Aqsa didampingi oleh seorang pemandu yang menjelaskan tentang tempat itu menggunakan peta. Penjaga masjid meminta pemandu untuk memperlihatkan peta tersebut, namun dia menolak dan kemudian sekelompok jamaah Muslim mulai meneriakkan “Allahu Akbar”. Polisi “Israel” langsung mendatangkan pasukan tambahan.
Organisasi Al-Aqsa menambahkan bahwa berbagai lapisan masyarakat “Israel” yang menyerbu Al-Aqsa membuktikan bahwa penjajah “Israel” mencoba untuk mengajarkan sudut pandang yang berbeda kepada masyarakat “Israel” tentang “Kuil Yahudi”, yang mereka klaim terletak di sana, dan bahwa mereka berusaha untuk memaksakan eksistensi “Israel” di Masjid di Al-Aqsha.”
Organisasi Al-Aqsa menuntut kembali penegasan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah milik Umat Islam. (banan/arrahmah.com)


Komandan Al-Qaeda ancam Amerika dengan serangan baru



Komandan Al-Qaeda ancam Amerika dengan serangan baru

Rabu, 26 Rajab 1434 H / 5 Juni 2013 16:30
Komandan Al-Qaeda ancam Amerika dengan serangan baru
ABYAN (Arrahmah.com) – Syaikh Qasim ar-Reimi alias Abu Hurairah ash-Shan’ani, komandan militer Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) melayangkan sebuah pesan video kepada rakyat Amerika Serikat. Pesan video komandan senior AQAP itu dirilis secara resmi oleh Yayasan Media Al-Malahim, sayap media AQAP, pada bulan Rajab 1434 H/Juni 2013 M dan majalah Inspire edisi 11, majalah jihad berbahasa Inggris milik AQAP.
Dalam pesannya Syaikh Qasim ar-Reimi mensifati rakyat Amerika Serikat telah diperdayai oleh pemerintah AS. Beliau menyatakan bahwa ketidak stabilan keamanan Amerika saat ini adalah akibat dari kebijakan zalim pemerintah AS terhadap kaum muslimin.
Komandan senior mujahidin AQAP itu mengingatkan bahwa bom Boston dan pengiriman surat yang mengandung racun kepada Barack Obama menunjukkan bahwa kendali keamanan di Amerika “telah terlepas”. Sebab dari ketidak stabilan keamanan dalam negeri AS adalah dukungan rakyat AS terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah AS yang menzalimi kaum muslimin.
Lebih lanjut Syaikh Ar-Reimi menjelaskan bahwa Islam adalah agama keadilan dan kasih sayang. Namun Islam tidak bisa menerima kezaliman, sebab Allah mengharamkan kezaliman. Oleh karenanya barangsiapa memusuhi Islam dan kaum muslimin, hendaknya ia tidak mencela kecuali dirinya sendiri.
Di akhir pesannya Syaikh Ar-Reimi mengingatkan rakyat dan pemerintah AS bahwa Al-Qaeda tidak akan berakhir dengan gugurnya Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah, berbeda halnya dengan opini yang ditanamkan pemerintah AS kepada rakyatnya. (muhibalmajdi/arrahmah.com)

Monday 3 June 2013

Saudara Raja Pop Ungkap Tentang Keislaman Michael Jackson



Selasa, 04 Jun 2013

Saudara Raja Pop Ungkap Tentang Keislaman Michael Jackson

AMERIKA (voa-islam.com) – Berita yang beredar tentang keislaman Michael Jackson memang masih kontroversi. Saudara Raja Pop itu pung angkat bicara. Senin (03/06/13), Jermaine Jckson, Saudara Michael Jackson, menjelaskan kepada dunia tentang keislaman saudaranya.
Jermaine, yang masuk Islam pada tahun 90an dan tinggal di Dubay, berkata , “Saya yakin Michael memeluk Islam dan tidak mengumumkannya sebelum ia meninggal pada tahun 2009” tegas Jermaine.
Jermain , yang bernama lain Muhammad Abdul Aziz, mengungkapkan, “Saya ingat sebelum 2 tahuan ia meninggal, ketika aku berada di Saudi untuk melaksanakan umrah. Aku membeli 6  buku religi tentang Islam dari Mekkah. Lalu buku-buku itu saya hadiahkan kepada Michael setelah pulang ke Amerika” tutur Abdul Aziz, menurut kutipan dari harian-harian Inggris.
“Michael  menyembunyikan Islam di dalam hatinya dan tidak mengumumkannya. Daan saya yakin anak-anak Michael juga memeluk Islam dan menyembunyikannya” lanjut Jermaine.
Jermaine mengungkapkan kenapa dirinya bisa masuk Islam, “Saya memiliki pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan yang selalu saya cari jawabannya, terutama yang berkaiatan dengan Kristen dan Isa ‘alaihissalam. Dan saya dapat menemukan jawaban yang memuaskan setelah saya masuk Islam” papar saudara Michael yang mengumumkan keislamannya di Saudi.[usamah/imo]

Wednesday 29 May 2013

Isa As



Isa As In Action

Redaksi – Kamis, 20 Rajab 1434 H / 30 Mei 2013 08:37 WIB

umayyadmosRasulullah SAW. Menggambarkan ciri ciri Isa As adalah sangat bagus, indah dan berwibawa . Wajahnya putih kemerah merahan.Jika menundukkan  kepala, seperti air yang menetes, jika mendongakkan wajah, laksana mutiara.
Diriwayatkan oleh An Nuwas bin Sam’an , rasulullah SAW , bersabda , : “Allah menurunkan Isa as di atas menara putih, sebelah timur  Damaskus antara dua malaikat yang berpakaian hijau dan memakai minyak za’faran seraya meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap dua malaikat.  Jika dia menundukkan kepala, seperti air yang menetes  dan jika mendongakkan kepala, laksana mutiara” (HR Muslim)
Diriwayatkan oleh Aqil bin Khalid ra, bahwa Rasulullah SAW  menjelaskan saat saat turunnya Isa as, “ Kulitnya putih, rambutnya keriting, dan dadanya bidang” dalam riwayat lain dijelaskan,” Kulitnya lebih indah  daripada kulit laki laki yang pernah kamu lihat. Rambutnya lebat dan bersih.” (HR Bukhari)
Tugas pertama yang harus dilakukan Isa as adalah membunuh Dajjal. Dajjal adalah masalah yang sangat besar, mengerikan, dan berbahaya. Oleh karena itu, tugas membunuh Dajjal adalah awal tugasnya, harus dilakukan secepatnya, tanpa ditunda tunda.
Kemudian, Isa as menghancurkan semua salib yang ada di dunia, untuk membatalkan klaim orang nasrani dan mengungkapkan kebenaran Ilahi bahwa sebenarnya dia tidak disalib sebagaimana mereka sangka. Kemudian nabi Isa as akan membunuh semua babi yang sangat diharamkan Allah Swt. Setelah itu Isa as akan menghapuskan Jizyah (pajak) bagi siapapun. Dalam Islam pajak hanya diberlakukan bagi agama bukan Islam dengan tujuan untuk melindungi umat beragama lain itu yang tinggal di negeri Muslim.
Hal itu ditunjukkan dengan turunnya nabi isa as  ke dunia untuk mematahkan setiap gerakan yang berupaya  menghancurkan agama Islam.
Isa as tidak mentolerin siapa pun untuk hidup di dunia ini jika bukan seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT dan RasulNya. Tugas Isa as yang diamanatkan oleh Allah SWT adalah menghabisi setipa orang yang tidak beriman kepadaNya sehingga yang Berjaya hanyalah agaa yang benar , yaitu Islam.
صحيح البخاري ٣١٩٢: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ حَتَّى تَكُونَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ
{ وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا }
Dikisahkan dalam Shahih Bukhari : Telah bercerita kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ya’qub binIbrahim telah bercerita kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Sa’id bin Al Musayyab mendengar Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, diprediksikan segera turun kepada kalian ‘Isa bin Maryam sebagai hakim yang adil, dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta benda akan banyak tersebar sehingga tidak ada seorangpun yang mau menerima (shadaqah) hingga pada masa itu satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan isinya”. Kemudian Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; “Bacalah firman Allah jika kamu mau;

وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا
 “Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat, dia (Isa) akan menjadi saksi mereka.” (An-Nisa`: 159)
Dalam riwayat lain di shahih Muslim,   Abu Hurairah berkata , Rasulullah SAW bersabda, “ Demi Allah, isa putra Maryam benar benar akan turun menjadi penguasa yang adil, dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menghapuskan jizyah (pajak). Unta betina yang masih muda benar benar dilepaskan dan tidak dikembangbiakan orang lagi. Isa benar benar akan menghilangkan permusuhan, kebencian dan kedengkian. Manusia benar benar diimbau untuk mengambil harta, tetapi tidak ada yang mau menerima harta.” (HR Muslim)
Asyrath As Sa’ah Al Alamat Al Khubra – Mahir Ash Shufiy-
-LR-

Islam Bersemi di Haiti



Islam Bersemi di Haiti di Tengah Kepungan Voodoo dan Kristen

Redaksi – Kamis, 20 Rajab 1434 H / 30 Mei 2013 07:19 WIB
haitiGuru sekolah Darlene Derosier kehilangan rumahnya dalam gempa bumi 2010 yang menghancurkan negaranya. Suaminya meninggal sebulan kemudian setelah menderita apa yang dia katakan adalah trauma emosional dari gempa. Dia dan dua anak perempuannya sekarang tinggal di tenda-tenda di luar ibukota Port-au-Prince, dikelilingi oleh ribuan orang lain yang kehilangan tempat tinggal dan putus asa oleh bencana.
Tapi kini , apa yang ia dapatkan sebuah kebahagiaan setelah semua kesedihan? , katanya, ia telah dapatkan  imannya, tetapi tidak ia dapat dari  Katolik, Protestan atau bahkan Voodoo yang telah mendominasi negara pulau ini. Sebaliknya, dia telah menjadi mualaf, Islam! . Ia kemudian membangun sebuah masjid di lingkungan kecil dari kayu lapis, di mana sekitar 60 orang Muslim di sana melakukan sholat setiap hari.
Islam telah menjadi semakin menarik dan  semakin banyak pengikut di negara miskin itu , terutama setelah bencana dua tahun lalu yang menewaskan sekitar 300.000 orang dan menyebabkan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.
Gereja begitu umum di sana , sering terdengar gema himne Kristen pada hari Minggu , dan sekarang Negara itu memiliki setidaknya lima masjid, dan ada program televisi lokal setiap malam yang ditujukan untuk komunitas Islam, kata anggota parlemen Muslim
Ternyata melalui bencana yang menjadi perhatian LSM sosial dari seluruh dunia, termasuk LSM Islamic Relief USA, yang telah membangun 200 tempat penampungan dan sekolah menengah dengan 20 ruang kelas, turut ikut membawa Islam di penduduk haiti ini.
“Setelah gempa bumi kami memiliki banyak orang bergabung,” kata Robert Dupuy, seorang imam atau pemimpin spiritual Islam di ibukota.
“Kami terorganisir. Kami memiliki ruang di masjid-masjid untuk menerima orang dan stok makanan untuk memberi makan mereka. ”
Derosier mengatakan ia tertarik pada khotbah Islam tentang disiplin diri, penekanan pada pendidikan dan perhatian terhadap kebersihan, katanya,
Hal itu semua membantu dia dan Muslim lainnya menghindari penyakit pasca gempa seperti kolera, penyakit yang ditularkan melalui air,  yang telah menjangkit hampir 600.000 orang dan menewaskan lebih dari 7.500 orang sejak  gempa.
“Ini adalah kemenangan bagi saya,” kata perempuan berusia 43 tahun tentang beralihnya ia ke Islam.  Ia mantan Protestan , ia berbicara di halaman rumah yang dipenuhi tenda, wajahnya terlihat bersih dengan dibingkai jilbab hitam. “Ini kemenangan yang saya terima , kedamaian dan menemukan hidayah Allah.”
Pertumbuhan komunitas Muslim di Haiti dapat dikaitkan dengan banyaknya pekerja ekspatriat asing yang mualaf dari AS, kata Kishner Billy, pemilik stasiun televisi Telemax , yang memiliki program ruhiyah malam “Haiti Islam.”
Billy dan beberapa orang lain percaya bahwa Islam pernah hadir di Haiti sebelum kemerdekaan negara itu pada 1804, dan bahwa seorang budak yang beragama muslim berasal dari Jamaika dan pendeta Voodoo bernama Boukman yang memimpin pemberontakan budak untuk  menggulingkan penjajah Perancis saat itu.
“Kini Islam datang kembali ke Haiti,” kata Billy, yang mengatakan ia pindah dari Kristen 20 tahun lalu menuju agama yang benar , Islam.
“Generasi mendatang, putra dan putri saya, akan berbicara tentang Islam (di negeri ini).”tambahnya.
Tidak ada statistik pasti jumlah umat Muslim di Haiti, tidak ada data angka yang dapat diandalkan untuk banyak hal di negeri ini, termasuk jumlah populasi yang tepat.
Sebuah studi oleh Pew Research Center 2009 tentang populasi Muslim dunia memperkirakan bahwa Haiti memiliki sekitar 2.000 umat Islam. Tetapi Pemimpin Islam di negara ini bersikeras angka ini jauh lebih tinggi .
Sebelumnya Islam hampir tidak dikenal di Karibia, negara-negara seperti Trinidad & Tobago. Hanya Suriname dan Guyana memiliki populasi Muslim yang signifikan.
Nenek moyang Haiti, sebagian besarnya berasal dari daerah non-Muslim di Afrika. Penguasa kolonial Perancis Haiti juga mengimpor kepercayaan Kristen bagi mereka.
Rosedany Bazille, seorang guru berusia 39 tahun  masuk Islam beberapa bulan setelah gempa, mengatakan ia merasa tidak punya arah sebelum memeluk agama Islam dan kini ia mampu untuk menjalani masa depan.
“Islam bisa menempatkan orang-orang di posisi jalan yang benar dan menunjukkan kepada mereka siapa Allah,” katanya.
Tetapi sejauh ini, Pemerintah Haiti tidak mengakui Islam sebagai agama resmi, juga tidak menghormati adanya pernikahan Muslim. Mengenakan jilbab pun sebagai pakaian khas agama Islam dapat menarik perhatian dan menjadi sasaran fitnah . banyak fitnah yang mengatakan muslimah yang mengenakan jilbab adalah orang jahat.
Voodoo, campuran agama-agama politheisme di Afrika Barat yang dibawa para budak selama periode kolonial, telah lama menjadi keyakinan populer di negeri ini, dengan diikuti unsur-unsur kepercayaan Kristen. Voodoo pernah begitu terkenal ketika diktator Francois “Papa Doc” Duvalier menggunakannya untuk menakut-nakuti dan mengendalikan massa.
Walau dengan campuran kepercayaan Voodoo, kebanyakan Kristen Haiti mengidentifikasi diri mereka sebagai Katolik Roma.  (Arby/Dz)

Tuesday 28 May 2013

Peramal Yahudi Presiden Mesir Mohammad Mursi Akan Membebaskan Al-Aqsha



Senin, 27 May 2013

Peramal Yahudi Presiden Mesir Mohammad Mursi Akan Membebaskan Al-Aqsha

Cairo (voa-islam.com) Di masa pemerintahan Presiden Gamal Abdel Nasser, seorang peramal Yahudi meramalkan bahwa tiga orang yang bernama Mohamad akan memerintah Mesir dan yang ketiga akan membebaskan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, ungkap Ikhwanul Muslimin Mufti Abdel Rahman al-Barr,i Sabtu, 26/5/2013.

Pada konferensi yang berjudul "Tentara kami dan kami akan membebaskan al-Aqsa," yang diselenggarakan di Beni Suef oleh Ikhwanul Muslimin, di mana Barr menjelaskan nubuat dengan mengatakan bahwa "Mohamed ketiga adalah Presiden Mohamed Morsy. Yang pertama adalah Mohamed Anwar Sadat, dan yang kedua adalah Mohamed Hosni Mubarak. "

"Jalan menuju Yerusalem harus melewati Kairo dan Damaskus," tambah Barr. "Sebelum Salahuddin pergi ke Yerusalem, ia membebaskan Kairo serta Levant, dan tidak ada cara untuk membebaskan Yerusalem sebelum membebaskan Kairo dan Damaskus", ungkapnya. Kairo telah dibebaskan dari belenggu rezim sekuler Marsekal Mohammad Hosni Mubarak.

Menurut Barr, Hamas adalah bagian dari Ikhwanul Muslimin dan itu mampu memaksa entitas Zionis pergi dari Gaza.

"Para pejabat pemerintah Israel ingin menciptakan suatu pra-kondisi, yang paling penting, di mana menuntut pengakuan negara Israel, sebelum menyetujui bertemu dengan pemimpin Hamas, tetapi mereka sekarang ingin mengadakan tanpa pertemuan dengan para pemimpin Hamas, tanpa pra-kondisi, dan menandakan adanya  perubahan sikap, akibat revolusi Musim Semi Arab, "katanya.

"Israel pasti akan lenyap. Israel adalah negara ciptaan artifisial diproduksi oleh  asing," klaim Barr.

Barr meminta semua rakyat Mesir, terlepas dari profesi mereka, hendaknya menjadika pembebasan Palestina sebagai prioritas utama mereka.

Barr mengutuk apa yang ia sebut sebagai "upaya menyedihkan" untuk mendorong konflik antara Mesir dan Palestina, seperti tuduhan bahwa Hamas telah mendalangi dan melaksanakan serangan di Mesir, atau terus menciptakan krisis antara Mesir dengan fihak Hamas, yang sekarang ini menguasai Gaza.

Barr mengucapkan selamat kepada Presiden Mursi, tentara, dinas intelijen, dan polisi berhasil menyelamatkan tentara Mesir diculik di Sinai. Sekarang hubungan Mesir dan Hamas semakin kokoh, berkat adanya kerjasama yang erat antara kedua negara itu.


180-200 Warga Prancis Telah Bertempur di Suriah



Ahad, 26 May 2013

Le Monde: 180-200 Warga Prancis Telah Bertempur di Suriah

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Antara 180 hingga 200 warga negara Prancis telah melakukan perjalanan ke Suriah pada tahun lalu untuk bergabung dengan pemberontakan melawan Presiden Bashar Al-Assad yang telah berlangsung dua tahun lebih, surat kabat Le Monde melaporkan pada hari Sabtu (25/5/2013), mengutip angka dari badan layanan keamanan internal DCRI dan external DGSE.

Angka itu, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sekitar 50 orang, termasuk pejuang yang mengangkat senjata dengan kelompok pejuang Islam seperti Jabhat Al-Nusrah yang terkait Al-Qaidah. Sekitar dua lusin dari mereka sudah kembali ke Prancis, Le Monde mengatakan.

Surat kabar itu juga mengutip sumber keamanan yang mengatakan Prancis khawatir tentang risiko serangan oleh orang-orang yang telah pulang dari konflik tersebut.

Tapi sumber-sumber keamanan mengatakan mereka tidak memiliki sarana hukum untuk memantau para pejuang secara efektif karena terlalu sedikit yang diketahui tentang brigade Islam dimana mereka telah bergabung untuk membenarkan interogasi dan pengawasan yang ketat.

Banyak negara Barat bersiap untuk serangan oleh individu radikal yang melakukan serangan spontan seperti pembunuhan pada tengah hari terhadap seorang tentara Inggris oleh dua orang di jalan London Rabu lalu.

Prancis, yang melakukan intervensi militer di Mali pada bulan Januari untuk membantu pemerintah negara itu mendorong kembali serangan oleh pejuang Islam, telah menyuarakan keprihatinan tentang risiko para pejuang Islam lokal seperti Gilles Le Guen, ditangkap bulan ini di Timbuktu, yang kembali ke rumah untuk melakukan serangan.

Sayap Al-Qaidah Afrika Utara, AQIM, menyatakan tanggung jawab atas serangan terkoordinasi di pangkalan militer dan tambang uranium Perancis yang menewaskan 24 tentara dan satu warga sipil pekan ini.

Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda kekhawatiran tentang serangan oleh para mujahid yang telah pulang dari Suriah.

Le Monde melaporkan bahwa sementara sekitar 20 mujahid Prancis telah berada kembali di Prancis, hanya satu orang yang telah dipenjara - seorang warga negara Prancis berusia 25 tahun asal Korea bernama Flavien Moreau yang bertempur dengan kelompok pejuang Islam Ahrar Al-Shaam di Suriah. (an/tds)

Omar Borkan



Omar Borkan Masih Menjadi Sensasi Berita di Canada

Redaksi – Selasa, 18 Rajab 1434 H / 28 Mei 2013 13:03 WIB
omar borkah
Masih ingat si ganteng Omar Borkan Al Gala yang ramai diberitakan belum lama ini? Pria berumur 25 tahun itu pernah diusir dari Arab Saudi karena dianggap terlalu tampan. Kini pria lajang itu kembali menjadi bahan pemberitaan media.
Omar mengaku mendapat hadiah mobil Mercedes G55 dari seorang wanita penggemar beratnya.
“Saya mendapatkan Mercedes G55 untuk ulang tahun saya dari seorang wanita yang tidak saya kenal,” kata Omar kepada majalah In Touch seperti dilansir International Business Times, Selasa (28/5/2013).
“Mobil itu tiba di tempat saya, dan saya cuma diberi tahu, ‘tolong tanda tangani dan terima ini.” Sungguh menakjubkan,” ujar pria muda yang berprofesi sebagai fotografer fashion, sekaligus aktor dan penyair tersebut.
Menurut Auto Trader Inggris, kendaraan mewah tersebut bisa bernilai 70 ribu poundsterling (sekitar Rp 1 miliar).
Kepada majalah In Touch, Omar juga mengaku berstatus single dan tengah mencari wanita pujaan hatinya.
Sejak insiden pengusiran dari Saudi tersebut, Omar yang berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pindah ke Vancouver di Kanada.
Omar beserta dua pria Abu Dhabi lainnya yang tidak disebutkan namanya, datang ke Arab Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Jenadrivah Heritage and Cultural Festival yang digelar di ibukota Riyadh belum lama ini. Namun seperti dilansir The Sun, tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat.
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutaween, dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut.
“Tiga pria Emirat dibawa pergi dari lokasi karena mereka terlalu tampan. Ditakutkan para pengunjung wanita akan jatuh cinta pada mereka,” demikian laporan surat kabar setempat, Elaph.
Ketiga pria muda itu dikabarkan langsung dideportasi ke Abu Dhabi. (In Touch/Detik/Hk)

Monday 27 May 2013

Jordania Penjarakan 9 Militan Muslim

Jordania Penjarakan 9 Militan Muslim Yang Ingin Berjihad Ke Suriah


jordan salafiSebuah pengadilan militer Yordania pada hari Senin penjarakan sembilan militan Muslim yang berencana untuk pergi berjihad ke tetangga Suriah, kata seorang pejabat pengadilan.
“Hari ini, pengadilan keamanan Jordania awalnya  memberi hukuman untuk sembilan Salafis jihad selama lima tahun kerja paksa. Akhirnya hukuman dikurangi untuk enam dari mereka untuk kerja paksa hanya dua setengah tahun, “kata pejabat tersebut.
“Tiga lainnya tidak mendapatkan pengurangan hukuman karena mereka masih dalam pelarian.”
Pejabat itu mengatakan tentara menangkap kelompok tersebut pada bulan Februari 2013.
“Pengadilan menemukan mereka bersalah mencoba untuk menyusup Suriah dan melaksanakan tindakan jihad yang akan menyudutkan Yordania ke resiko agresi dan balas dendam,” tambah pejabat itu.
Pemimpin Salafi Yordania,  Mohammad Shalabi, lebih dikenal sebagai Abu Sayyaf, mengatakan saat ini ada lebih dari 500 jihadis Yordania sudah berada di Suriah.
“Sekitar 50 orang jihadis telah menikmati syuhada di Suriah sejauh ini,” katanya kepada AFP.
Yordania, yang saat ini menampung 500.000 pengungsi dari perang sipil Suriah, sebaliknya telah menangkap puluhan pelaku jihad ketika mereka mencoba untuk menyeberang ke negara yang dilanda perang.
Pemerintah membantah tuduhan dari rezim Suriah Bashar al-Assad bahwa kerajaan Yordania itu telah membuka perbatasannya bagi pejuang jihad masuk ke Suriah .(Arby/KH)

Sunday 26 May 2013

Mantan tentara Inggris bicara Serangan Woolwich



Mantan tentara Inggris bicara Serangan Woolwich: Itulah buah pendudukan kita di negeri mereka

Sabtu, 15 Rajab 1434 H / 25 Mei 2013 11:30
Mantan tentara Inggris bicara Serangan Woolwich: Itulah buah pendudukan kita di negeri mereka
Joe Glenton
Joe Glenton adalah seorang mantan tentara Inggris yang pernah menghabiskan lima bulan penahanan di penjara militer karena menolak tugas keduanya untuk dikirim ke Afghanistan atas dasar hukum dan moral. Dia sekarang melanjutkan studi mengenai hubungan internasional. Glenton juga dikenal sebagai penulis.
Sementara belum ada kejelasan tentang berita pembunuhan seorang tentara Inggris di Woolwich oleh dua orang yang diklaim mengaku Muslim, di sebuah media massa Glenton berpendapat bahwa bagaimanapun peran “kebijakan” Inggris di luar negeri tidak bisa diabaikan dalam hal ini. Berikut pernyataan Glenton:
Saya seorang mantan tentara [Inggris]. Saya menyelesaikan satu perjalanan tugas di Afghanistan, namun kemudian atas dasar hukum dan moral saya menolak untuk menjalankan tugas kedua di sana. Sebagai akibatnya, saya diharuskan menghabiskan lima bulan di penjara militer.
Ketika berita tentang serangan di Woolwich muncul, kebetulan saya sedang duduk bersama dengan Ross Caputi. Ross adalah mantan tentara Angkatan Laut AS, dan dia ternyata juga seorang pembuat film yang bertugas di Irak dan menyaksikan penjarahan dan iradiasi di Falluja. Dia juga penduduk asli Boston. Bersama-sama, kami menyaksikan berita tersebut, dan kami langsung meyakini bahwa apa yang kami lihat itu merupakan hasil dari militer yang salah langkah, di mana kami akui kami juga pernah mengambil bagian di dalamnya.
Jadi mula-mula, mari kita perjelas: sementara tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan biadab terhadap seorang pria kemarin di Woolwich, yang sejak dikonfirmasi adalah seorang tentara Inggris, seharusnya tidaklah sulit untuk menjelaskan mengapa pembunuhan seperti itu bisa terjadi.
Bahkan Kolonel Richard Kemp, yang menjabat sebagai komandan pasukan Inggris di Afghanistan pada tahun 2001, menulis di tweeter kemarin malam bahwa serangan-serangan semacam itu “bukanlah tentang Irak atau Afghanistan”, tetapi serangan itu menentang “jalan yang kita tempuh”. Banyak juga orang lainnya yang mengatakan hal yang sama.
Tapi mari kita mulai dengan melihat apa yang diucapkan para penyerang itu sendiri. Dengan aksen London, menurut salah seorang wanita yang melakukan intervensi di lokasi kejadian, salah satu penyerang diduga mengatakan bahwa ia “… muak dengan orang-orang yang membunuh Muslim di Afghanistan …”. Lalu perkataan berikutnya, tidak jelas apakah itu dikatakan oleh orang yang sama, ataukah perkataan penyerang yang satunya lagi, yang menyatakan “… pulangkan semua tentara kita sehingga kita semua bisa hidup dengan tenang.”
Seharusnya sekarang menjadi jelas bahwa dengan menyerang Muslim di luar negeri, terkadang Anda akan menelurkan kebencian, seperti yang kita lihat kemarin, kebencian pembunuh itu bahkan terjadi di tanah kita. Kita perlu mengakui bahwa, mengingat peran lanjutan pemerintah kita yang telah memilih untuk bermain dalam proyek kekaisaran AS di Timur Tengah, kita beruntung bahwa serangan semacam ini sangat sedikit jumlahnya [di sini].
Banyak masyarakat Inggris yang berdiri sebagai oposisi terhadap perang ini, termasuk banyak veteran perang seperti saya sendiri dan Ross, serta beberapa tentara lainnya yang berbicara kepada saya, namun nama mereka tidak bisa disebutkan di sini karena mereka takut mengalami penganiayaan.
Faktanya adalah, ada dua pandangan mayoritas di negeri ini: satu di badan politik yang menyatakan perang, perang dan perang lagi, dan satu lagi populasi yang menyatakan cukup sudah tindakan untuk mengorbankan putra putri negeri ini.
Selama 12 tahun, Muslim Inggris telah dipermalukan dan diasingkan oleh pemerintah dan oleh media atas hal-hal yang tidak mereka lakukan. Kita harus mengatakan dengan jelas bahwa tindakan kedua penyerang tersebut adalah tindakan mereka sendiri, dan kita tidak bisa memukul rata.
Memang, jika ada tanggung jawab kolektif atas pembunuhan yang terjadi, akan ada reaksi terhadap mereka yang telah menyebabkan pertumpahan darah – secara langsung, seperti di Afghanistan dan di Irak, dan secara tidak langsung, sampai ke wilayah-wilayah yang jauh dari sana seperti di Woolwich dan di Boston, yang pada gilirannya menciptakan ruang politik untuk menjajakan kebencian mereka, seperti yang kita lihat dalam serangan Woolwich ini.
Yang harus kita lakukan sekarang cukup sederhana. Pertama-tama, tanggung jawab kita sendiri untuk memastikan bahwa orang-orang yang tak berdosa tidak dikenakan hukuman atas hal-hal yang tidak mereka lakukan. Kemudian memaksa pemerintah kita – yang aman-aman saja di rumah mereka – untuk mengakhiri keterlibatan Inggris dalam pendudukan setan asing yang bisa menciptakan pertumpahan darah di London. (banan/grdn/arrahmah.com)

Pulang dari masjid, seorang Muslim di Birmingham diserang

Pulang dari masjid, seorang Muslim di Birmingham diserang orang tak dikenal hingga meninggal

Sabtu, 16 Rajab 1434 H / 25 Mei 2013 20:30
Pulang dari masjid, seorang Muslim di Birmingham diserang orang tak dikenal hingga meninggal
Mohammed Saleem Chaudhry (75), seorang Muslim yang ditikam hingga tewas di Small Health, Birmingham
BIRMINGHAM (Arrahmah.com) – Awal Mei ini, Mohammed Saleem Chaudhry (75) ditemukan tergeletak bersimbah darah di jalan oleh tetangganya yang sebelumnya dikagetkan oleh suara jeritan, lansir MO pada Selasa (1/5/2013).
Kakek Muslim yang sangat dihormati di lingkungan tempat tinggalnya ini ditusuk tiga kali di punggung dan kepalanya oleh orang tak dikenal sepulang dari masjid dalam serangan pada Senin (29/4) malam.
Keluarganya yang merasa begitu terpukul menceritakan kesedihan mereka karena kehilangan “orang tua yang tak berdaya”, saat polisi berusaha untuk menemukan motif serangan brutal tersebut.
Ayah tujuh orang anak – yang menderita arthritis dan berjalan dengan bantuan tongkat – itu diyakini bukanlah target penjambretan, karena dompetnya ditemukan masih ada di pakaiannya.
Petugas mengatakan mereka tidak bisa mengesampingkan kemungkinan kakek 22 cucu tersebut adalah korban serangan rasis, dan mungkin saja telah diikuti beberapa mil atau sepanjang setengah mil perjalanan dari masjid ke rumahnya, tapi petugas juga mengklaim tidak ada bukti yang mendukung teori itu.
Dia diserang di seberang sebuah sekolah dasar pada pukul 22:30, setelah meninggalkan masjid Green Lane di Small Heath, Birmingham, di mana ia menjalankan shalat lima waktu.
Chaudhry, yang seorang pensiunan tukang roti, meninggalkan istrinya, yang sudah tidur pada malam kejadian.
Kemarin, salah satu anak dari pasangan yang memiliki 5 anak itu, Shazia Khan (45), mengatakan: “Para ahli bedah mengatakan kepada ibuku bahwa mereka tidak pernah melihat luka tusukan yang sebrutal itu sebelumnya.”
“Dia diserang di malam hari sendirian. Bagi saya ini tampak telah direncanakan. Saya benar-benar terpukul.”
Saudara laki-lakinya, Shahid, menambahkan: “Ibuku benar-benar terpukul. Dunianya seakan hancur.”
Stabbing Birmingham
Lokasi di Little Green Line persimpangan Arsenal Street, Small Heath, Birmingham, di mana seorang kakek Muslim yang sangat dihormati masyarakat ditikam sampai mati
Keponakan Chuadhry, Javid Iqbar, menceritakan bagaimana dia menemukan pamannya, yang membawa tongkat, tergeletak dalam genangan darah setelah dia menerima telepon dari bibinya yang suaranya terdengar amat panik.
Iqbar (53) berkata, “Bibi saya menelepon saya di atas jam 10.30 malam, dan saya langsung merasa pasti ada yang tidak beres.”
“Dia mulai berteriak pada saya untuk datang secepatnya, bahwa Mohammed telah terluka dan dia membutuhkan bantuan. Saya berlari memutar ke rumah mereka dan saya melihat sosoknya tergeletak di jalan, dan tetangganya sudah berdiri di dekatnya.”
“Saya berlari mendekatinya dan dia terbaring tak bergerak, dalam genangan darah – ia jelas telah diserang dengan sangat brutal.”
“Para tetangga mendengar teriakan di jalan dan melihat ke luar, dan mereka juga melihat dia terbaring di sana.”
“Dia sedang dalam perjalanan pulang dari Masjid, tempat dia shalat. Jaraknya hanya tinggal berjalan kaki dari rumah.”
“Mereka langsung memanggil ambulans dan memapah bibi saya. Bibi saya menangis dan meminta pertolongan. Paramedis tiba dan mencoba untuk menyelamatkannya – mereka bergegas membawanya langsung ke rumah sakit dan saya mengikuti mereka dengan mobil saya.”
mc 5
Penusukan terjadi di Little Green Lane di Small Heath, dua mil dari pusat kota Birmingham
“Ketika kami tiba di sana, dia telah tiada, dan kemudian dokter keluar dan mengatakan kepada kami bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan. Itu adalah malam terburuk dalam hidupku. Dunia kami terasa runtuh, bibiku terpukul.”
“Kami tidak habis pikir mengapa ada orang yang ingin menyakiti Mohammed. Dia adalah pria dengan keluarga yang jelas dan tidak akan pernah melakukan apa pun untuk menyakiti siapa pun.
“Saya tidak tahu mengapa dia diserang – dia hanya seorang pria tua yang tak berdaya, berjalan sendiri, larut malam. Komunitas di sini sangat erat, dan semua orang telah terguncang oleh kejadian ini. Saya hanya berharap siapa pun yang melakukan ini akan diseret ke pengadilan. “
Dia tinggal bersama istrinya, kata Begum, tetangganya yang tinggal di sebuah rumah tingkat di Little Green Lane, hanya beberapa meter dari tempat Mohammed ditikam.
Sementara putri Mohammed, Shazia Khan, mengatakan ayahnya sedang dalam perjalanan pulang setelah shalat di masjid di dekat rumahnya ketika dia kemudian diserang dan ditusuk empat kali di punggungnya.
Khan, yang melakukan perjalanan dari London, mengatakan, “Kami hanya sangat terkejut karena dia kehilangan nyawanya dengan aksi yang sedemikian brutal.”
“Ini sangat tragis. Dia sangat dihormati di tengah masyarakat. Dia seperti seorang pria yang berwibawa. Saya hanya sulit mempercayai ini. Semua orang, tua dan muda, mengenalnya.”
“Tetangga telah memberitahu kami bahwa mereka mendengar jeritan dan menelepon ambulans. Diperkirakan dia mungkin telah mencoba untuk melawan penyerangnya.”
Dia mengatakan ayah dari 7 anak dan kakek dari 22 cucu itu berjalan menuju masjid lima waktu setiap harinya.
Dia telah tinggal di Little Green Lane dengan istrinya selama sekitar 25 tahun dan dulu bekerja di RHM Bakery, yang sekarang supermarket Morrisons, sebelum pensiun beberapa tahun yang lalu, putrinya menambahkan.
“Kami hanya berharap polisi menemukan siapa yang melakukan ini. Hari ini dia [yang menjadi korban], bisa jadi besok orang lain.”
“Membunuh orang tua tak berdaya yang memakai tongkat, ini mengerikan.”
BRITAIN - Small Heath Stabbing
                      Shazia Khan, putri Mohammed Saleem Chaudhry                             
Pada hari yang sama, Inspektur Detektif Martin Slevin, Polisi West Midlands, mengklaim: “Kami berada dalam tahap yang sangat awal dalam penyelidikan ini dan motif atas serangan itu masih belum jelas.”
Kejadian ini tampak begitu identik dengan kejadian setelahnya, yaitu berita penyerangan tentara Inggris baru-baru ini di Woodwich oleh dua orang yang diklaim mengaku Muslim. Akan tetapi amat terang bedanya, dalam serangan brutal ini korbannya adalah seorang Muslim dan seakan tidak terdengar kecaman media barat dan dunia atasnya. (banan/arrahmah.com)