Home » Berita » Info Umat » Negara Mayoritas Muslim, Tetapi Politiknya Kontra Umat Islam
Negara Mayoritas Muslim, Tetapi Politiknya Kontra Umat Islam
Redaksi – Jumat, 17 Mei 2013 14:21 WIBAkhir-akhir ini banyak dari media elektronik maupun cetak mengkritisi politik pemerintah dalam menanggapi kemerdekaan kosovo. Padahal, negara yang kebanyakan berasal dari etnis muslim Albania yang pindah ke wilayah kosova pada masa kekuasaan dinasti turki usmani ini telah merdeka secara de facto, tidak hanya itu beberapa negara seperti Amerika Serikat, Britania Raya dan Perancis pun telah mengakui keberadaan negara kosovo ini.
Semenjak
kemerdekaannya pada tahun 2008, Kosovo telah mendapat banyak dukungan dan terus
bertambah. Hingga saat ini pun 99 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) telah mengakui kemerdekaan kosovo termasuk dua negara dengan mayoritas
penduduk muslim yaitu Malaysia
dan Brunie Darussalam
Dalam
dialog dengan Kedubes Serbia Vladan Soskic tentang Kosovo yang
digelar Muhammadiyah di Jakarta, dia menyatakan bahwa kemerdekan kosovo berbeda
dengan bosnia, montenegro, dan kroasia karena pada saat itu serbia dan ketiga
negara tersebut bersatu dalam yugoslavia dan kedudukan mereka setara sedangkan
kosova merupa bagian dari serbia.
Hal
ini sangat lah berpengaruh terhadap pendangan setiap orang dalam mengamati
kebijakan pemerintah, padahal pemerintah Indonesia mendukung
kemerdekaan Sudan Selatan yang memisahkan diri dari Sudan padahal kondisinya
seperti kosova dan juga mengakui Libya padahal rezim dan bendera mereka
berubah.
Dalam
persidangan yang dilakukan Mahkamah Internasional yang merupakn pengadilan
tingkat tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan bahwa deklarasi
Negara Kosova yang dilakukan pada tahun 2008 adalah sah tidak melanggar hukum
internasional sehingga absah
Padahal
dengan pengakuan dari pemerintah, bisa mempertegas eksistensi terhadap ajaran
islam yang selama ini banyak berada di Benua Asia
dan Afrika. Selain itu bisa mengurangi dan menghilangkan Islamphobia
yang terus menjamur di Benua Eropa apalagi semenjak peristiwa 11 September.
Dengan diakui eksistensinya ini maka dapat diartikan sebagai suatu kebenaran
dan realitas bahwa Islam adalah agama yang universal dan merupakan kalamullahyang
bisa diterima oleh semua nalar dan pikiran yang sehat manusia.
Seharusnya
kita malu terhadap negara lain yang penduduknya juga mayoritas muslim yang
telah mengakui dan mendukung berdirinya Negar Kosova, seperti negara
tetangga Malaysia
dan Brunei Darussalam yang cepat tanggap terhadap isu internasional.
Negara
Kosovo dengan penduduk 90 persen muslim in sedang membutuhkan pertolongan kita
semua para muslim dan muslimah agar bisa mendesak pemeritah untuk segera
mendukung dan mengakui pemerintahan kosovo mengingat sekarang sudah 99 negara
yang telah mengakui Negara Kosovo. Karena untuk mendapatkan pengakuan
internasional setidaknya Negara Kosova membutuhkan pengakuan minimal 100
negara.
Dengan
sudah mendapatkan pengakuan secara de facto keberadaan negara
kosova oleh beberapa negara dengan kekuasaan yang besar dalam politik dunia
seperti Amerika Serikat dan Britania Raya serta hampir seluruh negara Uni Eropa
serta telah ditetapkannya bahwa deklarasi Negara Kosova oleh Mahakam
Internasional tidak melanggar hukum sehingga dapat dikatan sudah mendapat
pengakuan secara de jure. Apalagi yang ditunggu oleh pemerintah
untuk mendukung Negara Kosova yang sedang membutuhkan satu dukungan suara agar
mendapatkan pengakuan internasional ? ataukah Negara ini ingin di cap sebagai
Negara Mayoritas Islam dengan Politik Kontra Umat Islam ?, berbeda dengan
negara tetangga seperti Malaysia
dan Brunei Darussalam bahkan negara sekuler seperti Amerika Serikat yang telah
mengakui Negara Kosovo ? sikap pemerintah yang mesti harus kita tunggu dengan
diam atau bertindak ?
No comments:
Post a Comment